Apa yang dimaksud dengan negosiasi? Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
Dalam negosiasi tersebut, pihak-pihak berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan berdialog. contoh nya adalah : Christopher Columbus meyakinkan Ratu Elizabeth untuk membiayai ekspedisinya saat Inggris dalam perang besar yang memakan banyak biaya atau sengketa Pulau Sipadan-Ligitan - pulau yang berada di perbatasan Indonesia dengan Malaysia - antara Indonesia dengan Malaysia.
Untuk apa negosiasi dilakukan? Jadi tujuan negosiasi itu untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cara untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan bisa diterima bersama.
Berikut tindakan yang bisa membuat negosiasi lancar:
- Mengajak untuk membuat kesepakatan
- Memberikan alasan mengapa negosiasi harus dilaksanakan
- Membandingkan beberapa pilihan
- Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan
- Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama
- Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi
- Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis
- Mengakomodasikan butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak
- Mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
- Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing
- Memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat kedua belah pihak
- Negosiasi menghasilkan kesepakatan
- Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
- Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian
- Negosiasi mengarah ke tujuan praktis
- Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama
- Mengucapkan salam - membalas salam
- Bertanya - menjawab/tidak menjawab
- Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan
- Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran
- Mengusulkan - menerima/menolak usulan
- bahasa santun,
- tuturan berpasangan
- kata pronomina,
- memiliki partisipan,
- berisi kesepakatan,ungkapan,
- mengarah kpd tujuan praktis,
- berisi ajakan atau bujukan (persuasif)
- Orientasi ^ Permintaan ^ Pemenuhan ^ Penawaran ^ Persetujuan ^ Pemebelian ^ Penutup (Penjual - Pembeli)
Klik disini.
- Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
- Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
- Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
- Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
- Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
- Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait.
- Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
- Pembuka ^ Isi ^ Penutup (Sederhana)
- Pembuka : Salam pembuka dan permasalahann yang akan di negosiasikan
- Isi : Proses Negosisasi antara pihak-pihak yang berkepentin
- Penutup : Hasil Negosisasi dan salam penutup
- Orientasi ^ Pengajuan ^ penawaran ^ Peesetujuan ^ Penutup (Nasabah - Pihak Bank)
- Orientasi : salam pembuka dan menyampaikan kepentingan
- Pengajuan : permintaan kredit oleh nasabah
- Penawaran : proses negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
- Persetujuan : hasil negosiasi oleh nasabah dengan pihak bank
- Penutup : salam penutup
- Ketajaman pikiran / kelihaian
- Sabar
- Kemampuan beradaptasi
- Daya tahan
- Kemampuan bersosialisasi
- Konsentrasi
- Kemampuan berartikulasi
- Memiliki selera humor
- Negosiasi kooperatif adalah negosiasi dimana konflik dapat diminimalisir dan seluruh gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan untuk mencapai solusi yang baik.
- Negosiasi kompetitif adalah negosiasi dimana terjadi suasana tidak ramah sebab masing-masing pihak berusaha untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik.
- Win-win strategy (strategi menang-menang) artinya kedua belah pihak saling diuntungkan
- Lose-lose strategy (strategi kalah-kalah) artinya kedua belah pihak sama-sama kalah karena kedua belah pihak tidak menemukan kepentingan yang sama.
- Win-lose strategy (strategi menang-kalah) artinya ada satu pihak yang menang dan pihak yang lain kalah. Tapi lebih baik tidak ada yang menang sendiri atau tidak ada yang kalah sendiri, kalau mau kedua belah pihak saling diuntungkan atau kedua belah pihak dirugikan.
Contoh teks negosiasi
Jual - Beli
Pembeli : “ Pak saya mau beli sepeda yang ini, berapa harganya ? “
Penjual: “ Oo.. kalau yang itu harga nya 900 ribu mas.”
Pembeli : “Apakah boleh kurang harganya pak ? “
Penjual : “Boleh, Mas mau nawar berapa ?”
Pembeli : “Yaudah kalo gitu 800 ribu saja pak”
Penjual : “wah tidak bisa mas, kalau segitu mah”
Pembeli : “Kalau 825 ribu gimana pak ?”
Penjual : “Tidak bisa juga mas, gimana kalau 850 ribu aja mas ?
Pembeli : “Baiklan pak saya mau, ini uangnya”
Penjual: “ Oo.. kalau yang itu harga nya 900 ribu mas.”
Pembeli : “Apakah boleh kurang harganya pak ? “
Penjual : “Boleh, Mas mau nawar berapa ?”
Pembeli : “Yaudah kalo gitu 800 ribu saja pak”
Penjual : “wah tidak bisa mas, kalau segitu mah”
Pembeli : “Kalau 825 ribu gimana pak ?”
Penjual : “Tidak bisa juga mas, gimana kalau 850 ribu aja mas ?
Pembeli : “Baiklan pak saya mau, ini uangnya”
Sederhana
Ketua Osis : “Pak, sekolah kita sama sekali tidak memiliki ruang koperasi, bagaimana kalau di sekolah kita mendirikan sebuah unit koperasi ? “
Pak Kepala Sekolah : “Boleh saja, tapi masalahnya sekolah kita tidak mempunyai dana untuk membuatnya, bagaimana pendapatmu, apakah kita harus meminta dana ke pemerintah ?”
Ketua Osis : “Kalau memang itu caranya, saya dan segenap perwakilan para osis setuju dengan usulan Bapak kepala sekolah, karena ini kepentingan pemerintah juga untuk memberikan fasilitas yang baik kepada rakyatnya dalam dunia pendidkan”
Pak Kepala Sekolah : “Oke, nanti bapak akan ajukan ini ke Pemerintah, terimakasih atas usulannya.
Ketua Osis : “Sama-sama pak”
Pak Kepala Sekolah : “Boleh saja, tapi masalahnya sekolah kita tidak mempunyai dana untuk membuatnya, bagaimana pendapatmu, apakah kita harus meminta dana ke pemerintah ?”
Ketua Osis : “Kalau memang itu caranya, saya dan segenap perwakilan para osis setuju dengan usulan Bapak kepala sekolah, karena ini kepentingan pemerintah juga untuk memberikan fasilitas yang baik kepada rakyatnya dalam dunia pendidkan”
Pak Kepala Sekolah : “Oke, nanti bapak akan ajukan ini ke Pemerintah, terimakasih atas usulannya.
Ketua Osis : “Sama-sama pak”
Nasabah - Pihak bank
Pegawai bank : Selamat pagi bapak, ada yang bisa kami bantu?
Pengusaha : Selamat pagi, begini, saya mau bertemu dengan bagian perkreditan bisa?
Pegawai bank : Oh bisa-bisa, maaf atas nama siapa ya?
Pengusaha : Saya Haji Sulthoni
Pegawai bank : Begini pak, bapak nanti naik ke lantai 2, disana ada ruangan bagian perkreditan
Pengusaha : Oh, iya terimakasih ya
Pegawai bank : iya pak sama-sama
(Pengusuaha naik ke lantai 2)
Bagian perkreditan : Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?
Pengusaha : Selamat pagi pak, begini, saya mau melakukan kredit untuk memajukan usaha saya (sambil mengeluarkan proposal)
Bagian perkreditan : Oh begitu ya? Kira-kira bapak ingin melakukan kredit sejumlah berapa pak?
Pengusaha : Rp 200.000.000,- Pak,
Bagian perkreditan : Hmmm, kami tidak bisa jika memberikan pinjaman sebesar itu, kami hanya akan meminjamkan Rp 150.000.000,-
Pengusaha : Wah, kalo segitu saya juga tidak bisa, karena saya harus memproduksi lebih banyak kain untuk diekspor ke luar negeri karena pesanan dari luar negeri semakin hari semakin banyak jadi saya harus menyediakan banyak sekali bahan untuk kain saya dan saya perlu modal, dan modalnya sebesar tadi
Bagian perkreditan: Iya saya tahu, tapi kami hanya bisa memberikan Rp 150.000.000,- saja pak
Pengusaha : Bapak bisa lihat proposal yang saya bawa ini sebagai bukti usaha saya (menyodorkan proposal ke bagian perkreditan)
Bagian perkreditan : Hmmm, oke (sambil membaca proposal), usaha bapak ber-omzet 2 Milyar perbulannya ya?
Pengusaha : Iya pak betul
Bagian perkreditan : Oke, kami akan memberikan pinjaman Rp 200.000.000,- kepada anda, namun syaratnya anda harus melunasi kredit tersebut 2 bulan setelaj penerimaan uang kredit tadi
Pengusaha : baik pak saya terima hal itu
Bagian perkreditan : Baiklah, ini proposalnya pak, dan uang bapak bisa diambil 1-2 jam lagi ya pak
Pengusaha : Baik terima kasih pak atas kerjasamanya
Bagian perkreditan : iya sama-sama (sambil berjabat tangan)
Pengusaha : Selamat pagi pak
Bagian perkreditan : selamat pagi pak
(Pengusaha meninggalakan ruangan tersebut)
Pengusaha : Selamat pagi, begini, saya mau bertemu dengan bagian perkreditan bisa?
Pegawai bank : Oh bisa-bisa, maaf atas nama siapa ya?
Pengusaha : Saya Haji Sulthoni
Pegawai bank : Begini pak, bapak nanti naik ke lantai 2, disana ada ruangan bagian perkreditan
Pengusaha : Oh, iya terimakasih ya
Pegawai bank : iya pak sama-sama
(Pengusuaha naik ke lantai 2)
Bagian perkreditan : Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?
Pengusaha : Selamat pagi pak, begini, saya mau melakukan kredit untuk memajukan usaha saya (sambil mengeluarkan proposal)
Bagian perkreditan : Oh begitu ya? Kira-kira bapak ingin melakukan kredit sejumlah berapa pak?
Pengusaha : Rp 200.000.000,- Pak,
Bagian perkreditan : Hmmm, kami tidak bisa jika memberikan pinjaman sebesar itu, kami hanya akan meminjamkan Rp 150.000.000,-
Pengusaha : Wah, kalo segitu saya juga tidak bisa, karena saya harus memproduksi lebih banyak kain untuk diekspor ke luar negeri karena pesanan dari luar negeri semakin hari semakin banyak jadi saya harus menyediakan banyak sekali bahan untuk kain saya dan saya perlu modal, dan modalnya sebesar tadi
Bagian perkreditan: Iya saya tahu, tapi kami hanya bisa memberikan Rp 150.000.000,- saja pak
Pengusaha : Bapak bisa lihat proposal yang saya bawa ini sebagai bukti usaha saya (menyodorkan proposal ke bagian perkreditan)
Bagian perkreditan : Hmmm, oke (sambil membaca proposal), usaha bapak ber-omzet 2 Milyar perbulannya ya?
Pengusaha : Iya pak betul
Bagian perkreditan : Oke, kami akan memberikan pinjaman Rp 200.000.000,- kepada anda, namun syaratnya anda harus melunasi kredit tersebut 2 bulan setelaj penerimaan uang kredit tadi
Pengusaha : baik pak saya terima hal itu
Bagian perkreditan : Baiklah, ini proposalnya pak, dan uang bapak bisa diambil 1-2 jam lagi ya pak
Pengusaha : Baik terima kasih pak atas kerjasamanya
Bagian perkreditan : iya sama-sama (sambil berjabat tangan)
Pengusaha : Selamat pagi pak
Bagian perkreditan : selamat pagi pak
(Pengusaha meninggalakan ruangan tersebut)
Powerpoint
Klik disini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar